Gubernur Koster Minta Para Guru Implementasikan Aksara Bali
Editor: Totok Waluyo | Reportase: Yulia Damayanti
Denpasar, Carakapos | Hadiri peringatan Hari Guru Nasional tahun 2021 dan HUT PGRI ke-76, Gubernur Bali Wayan Koster meminta para guru untuk mengimplementasikan Aksara Bali. Acara digelar di Gedung Natya Mandala, ISI Denpasar, Jumat (26/11/2021).
Dari sisi masa lampau, Gubernur Koster yang notabene anak dari seorang guru menegaskan, dirinya akan selalu menghadiri setiap Peringatan Hari Guru Nasional, termasuk HUT PGRI.
Tidak hanya itu, Koster menyebut karena bimbingan sang ayah lah, ia bisa menyelesaikan perkuliahannya di ITB hingga lulus, meski dalam keterbatasan ekonomi.
Bagi Wayan Koster, guru adalah salah satu bagian hidupnya yang telah memberikan semangat untuk meneruskan perjuangan bangsa agar negara ini melahirkan generasi yang progresif, santun, nasionalis dan berdaya saing.
Semangat itu ia lakoni saat menjadi Anggota Komisi X DPR-RI, Fraksi PDI Perjuangan dan berjuang secara politik membahas RUU tentang Guru dan Dosen hingga akhirnya berhasil menciptakan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
“Kita bisa seperti sekarang ini dengan profesi apapun, semua terlahir dari sekolah, semua terlahir karena didikan para guru. Jangan pernah lupakan jasa guru, tanpa guru, kita tidak bisa seperti sekarang ini. Hormati guru dan jangan pernah alpaka (tidak hormat, red) kepada guru,“ tegas orang nomor satu di Pemprov Bali ini.
Gubernur Koster yang juga sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini meminta agar PGRI sebagai organisasi yang menaungi para pahlawan Pendidikan dapat memainkan perannya lebih maksimal lagi.
“PGRI harus bisa menjalankan fungsinya dengan baik dalam menaungi guru. Guru tidak hanya sebatas memberikan pendidikan, tetapi juga membangun karakter anak didik,” pesannya.
“Guru itu model bagi siswa, contoh bagi siswa, penuntun siswa sehingga guru harus bisa menjalankan profesinya dengan penuh dedikasi, penuh tanggung jawab agar terbentuk anak didik yang berkualitas, berdaya saing dan berkarakter,“ imbuhnya.
Berkaitan dengan dunia pendidikan, Gubernur Bali meminta agar proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah dapat menyelaraskan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
“Untuk itu, saya berharap sekolah benar-benar dapat menerapkan dan mengimplementasikan regulasi yang Saya sampaikan diatas. Karena Bali sangat bersyukur mempunyai Aksara Bali,” tandasnya.
Lebih lanjut ia menerangkan, keberadaan aksara pada suatu daerah atau negara, menunjukkan daerah tersebut memiliki tingkat peradaban yang tinggi dan mengakar kuat dengan nilai-nilai kebudayaannya yang adi luhung.
Kemudian, menurut Gubernur Koster penggunaan busana adat Bali dan Kain Tenun Endek Bali selain merupakan upaya untuk membangkitkan ekonomi di Bali, namun hal ini juga untuk membentuk karakter dan identitas masyarakat Bali, khususnya dunia pendidikan agar terus melestarikan nilai-nilai budaya Bali.
“Oleh karenanya, saya minta para guru bantu kami, bantu Bali untuk menancapkan lebih kuat lagi warisan adiluhung tersebut pada anak didik kita melalui pembelajaran di sekolah,” tegasnya diakhir pidatonya.
Diakhir Puncak Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2021 dan HUT PGRI ke -76, Gubernur Bali, Wayan Koster menyerahkan hadiah dari Bank BPD Bali kepada para guru yang memenangi lomba membaca puisi, lomba paduan suara, lomba senam serta karya tulis.(*)