Sampaikan Literasi Kota Kreatif Berbasis Budaya, Wali Kota Denpasar Kunjungi Universitas Mahasaraswati Denpasar
Denpasar, Carakapos| Universitas Mahasaraswati Denpasar mendapatkan kunjungan pertama Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara pada hari Selasa (12/7/2022).
Bertempat di Ruang Ganesha Universitas Mahasaraswati Denpasar, Jaya Negara paparkan visi misi Kota Denpasar dalam Sharing Best Practice dengan tema “Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju”.
Acara yang dibuka langsung Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar Dr. Drs. I Made Sukamerta, M.Pd. dan diikuti oleh segenap civitas akademika Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Dalam kesempatan itu, Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar mengucapkan terima kasih atas kesediaan Wali Kota Denpasar menjadi narasumber dalam kuliah umum hasil kerja sama Rektorat Universitas Mahasaraswati Denpasar dengan Pemerintah Kota Denpasar.
Pihaknya menyampaikan, dengan hadirnya dan paparan literasi terkait Kota Kreatif oleh Wali Kota Denpasar diharapkan bisa ditangkap dengan baik oleh seluruh yang hadir pada pagi hari ini. “Terlebih para dekan, dosen, serta mahasiswa,” ujarnya.
“Apalagi pada saat ini seluruh pendidikan di Indonesia sedang gencar menggelorakan MBKM, merdeka belajar kampus merdeka,” tegasnya.
Sementara di tempat yang sama, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menerangkan kelima misi daripada Kota Denpasar.
Yang pertama, meningkatkan kemakmuran masyarakat Kota Denpasar melalui peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan pendapatan masyarakat yang berkeadilan.
Kedua, menjaga stabilitas keamanan. Ketiga, kejujuran dan spirit sewakadarma sebagai penguat reformasi birokrasi menuju tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance).
Keempat, unggul dalam kualitas SDM, pemanfaatan teknologi dan inovasi menuju keseimbangan pembangunan berbasis Tri Hita Karana.
“Misi terakhir yaitu terkait budaya. Yaitu penguatan jati diri dan pemberdayaan masyarakat berlandaskan kebudayaan lokal Bali,” terangnya.
Tidak hanya itu, dikatakannya untuk menyelesaikan tantangan global yang biasa disebut triple disruption (digital disruption, millenial disruption, Covid-19 disruption) yang membawa manajemen pemerintahan ke Situasi Vuca.
“Apa itu Vuca? V yang berarti Volatility yaitu kondisi yang selalu berubah dengan cepat. Ini harus dihadapi dengan fleksibilitas. Huruf U yang berarti Uncertainty yaitu ketidakpastian yang menimbulkan ketakutan. Dimana ini harus kita hadapi dengan pemahaman. Huruf selanjutnya adalah C yang berarti Complexity. Kondisi yang melibatkan banyak faktor yang saling berhubungan. Dan huruf yang terakhir adalah A yaitu Ambiguity. Kondisi dimana setiap orang memiliki pendapat sendiri tentang suatu hal. Ini harus dihadapi sebaliknya yakni Agility,” terang Jaya Negara.
Akhir pemaparan, Wali Kota Denpasar mengajak segenap peserta kuliah umum dengan 4 pesannya, yaitu:
1. Kreatifitas menjadi potensi utama untuk menggerakkan pembangunan
2. Program-program yang dirancang sebagian besar fokus kepada pengembangan kreatifitas
3. Komitmen kami adalah mendorong kreatifitas millenial dengan membangun ekosistem kreatif di Kota Denpasar
4. Mari bersinergi untuk mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju (Denpasar, “Makmur, Aman, Jujur, dan Unggul).
Acara yang dimoderatori oleh Dekan Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar Dr. I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, S.H., M.Hum. yang sekaligus Tokoh Muda Buleleng ini diwarnai juga penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Rektor Universitas Mahasaraswati Denpasar dengan Wali Kota Denpasar.(*/01)